Seiring berjalanya waktu, munculnya beberapa daerah di
Pekalongan sendiri membuat banyak desa bermekaran menjadi pusat-pusat batik
kecil, seperti daerah Buaran, Pekajangan, Setono, Simbang Kulon, Simbang Wetan,
dan Pesindon. Semakin banyak nya daerah di Pekalongan memproduksi sentra-sentra
batik, maka semakin berkembang pula penyebaran batik Pekalongan. Banyak
pelanggan asal Melayu, Bugis, Cina, Arab, India juga Eropa. Hal tersebut
menjadikan para pengrajin batik menuruti permintaan pasar yang memodifikasi
pola atau motif batik mereka dengan disesuaikan selera dan budaya pelanggan
mereka.
Motif-motif batik Pekalongan berkembang pesat, salah satunya
motif Batik Jlamprang. Motif ini merupakan motif yang sangat popular. Kombinasi
motif dan warna yang cerah menggambarkan batik bergaya pribumi yang diilhami
dari negeri India dan Arab. Motif ini cocok di semua kalangan dan semua status
sosial. Selain motif batik Jlamprang, terdapat juga motif Batik Encim. Motif ini
termodifikasi dari motif kain batik untuk pengantin Cina. Yang menarik dari
motif ini yaitu ragam hias motif nya yang berbentuk kembang cengkeh, grindilan
dan semacamnya yang dinamakan Semarangan.
Hingga saat ini Industri Batik Pekalongan menjadi salah satu
seni kerajinan batik yang paling terkenal di Jawa. Perkembangan batik
Pekalongan juga nampak pada kegiatan perdagangan. Banyak masyarakatnya yang berprofesi
sebagai pemborong, makelar, pedagang pasar, pedagang keliling hingga pengrajin.
Oleh sebab itu, masyarakat Kota Pekalongan menjadikan batik sebagai mata
penacaharian utama. Hal itu juga menjadikan batik Pekalongan semakin terkenal
di dalam negeri maupun luar negeri.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar